Amerika
Serikat tengah mengembangkan pesawat nirawak (drone) robot pintar yang
dikendalikan dengan kecerdasarn artifisial (artificial intelligence).
Pesawat ini dapat berpikir dan menentukan target sendiri, dengan sedikit
sekali campur tangan manusia.
Drone tipe X-47B ini tengah diuji di tengah laut. Jika drone ini mampu
melewati seluruh ujian yang dilakukan, maka alat pembunuh ini bisa
secara mandiri mendarat dan bertugas di kapal induk AS.
Dikembangkan selama lima tahun, drone X-47B dirancang untuk bisa
mengudara dan terbang dengan hanya beberapa kali klik pada mouse. Tidak
seperti drone model sebelumnya, X-47B tidak akan dikendalikan dengan
pengendali oleh manusia.
Drone ini memiliki unit pengendali canggih yang mampu berpikir secara
independen, melakukan tugas dengan benar dan menentukan sendiri target
selanjutnya. Walaupun X-47B mampu menentukan target sendiri, namun
Pentagon menjamin bahwa yang menekan pelatuk untuk menembak adalah
manusia.
Pengujian pesawat ini dilakukan di Chesapeake Bay dekat Sungai Patuxent,
Maryland, Senin lalu. Dalam pengujian, dilakukan beberapa manuver
operasi yang diluncurkan dari kapal induk USS Harry S. Truman.
Pesawat ini dirancang oleh perusahaan Northrop Grumman yang bekerja sama
dengan beberapa perusahaan aviasi militer terkemuka AS, seperti Pratt
& Whitney dan Lockheed Martin.
Drone menjadi andalan AS dalam menghancurkan musuh, terutama di
wilayah-wilayah terpencil di Pakistan atau Afganistan. Menurut data New
American Foundation, dalam 337 serangan drone sejak tahun 2004, lebih
dari 3.000 orang tewas.
Banyak juga warga sipil dan anak-anak yang menjadi korban serangan
drone. Warga Pakistan harus hidup dalam ketakutan karena setiap saat
mereka bisa dihantam roket drone AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar